Minggu, 22 Desember 2013

Sebuah Baju Bernama Agama





bila kita melihat hutan dari atas

maka kita hanya bisa melihat bahwa semuanya serba hijau

tapi bila kita melihatnya dari samping
maka kita bisa melihat bahwa banyak berbagai macam pepohonan ternyata disana

tapi kalau kita betul-betul menelusurinya dan memasukinya
maka kita akan terperanjat dan mungkin kita akan terkagum-kagum sekaligus bingung
karena ternyata pemandangan dari atas juga samping semuanya berbeda ...

itulah permainan panca indra dan akal ...



sama halnya kasus serupa dengan agama
begitu banyaknya agama 
sampai-sampai memusingkan antar umatnya sendiri
padahal yang menurunkan satu
yaitu Tuhan
entah yang dinamakan samawi ataupun diluar itu

begitupun di Indonesia tercinta ini ...
bahwasannya agama itu cuma ada di Indonesia
tidak di negeri lainnya
karena kalau di negeri lain sebutanya berbeda-beda
ada yang menyebutnya din dan sbg nya ...
tapi sebetulnya prinsipnya sama saja

yang berbeda adalah bagaimana setiap individu 
yang setelah itu menjadi sebuah kelompok ...
dan akhirnya menjadi kaum
dan setelah iotu mereka mengklaim 
bahwa "keyakinannya" lah yang paling benar ...


disinilah bahwa sebetulnya sudah terlihat 
bahwasannya kita kebanyakan melihat sesuatu itu hanya dari atas atau samping yang paling jauh
tanpa kita mau memahami bagaimana melihat sesuatu dari kacamata
Sang Pencipta
karena kadang Tuhan pun di akui hanya milik dirinya sendiri 
atau kaumnya saja ...

yang akhirnya seolah-olah Tuhan itu ada banyak (lebih dari satu) ...



pada akhirnya 
pada suatu titik
kita tidak bisa membedakan antara kita ini sebagai orang Islam, Kristen, Hindu, Budha ...
karena ini pun di anggap sama

sebetulnya dari jaman dahulu
sejak sebuah ajaran kehidupan yang akhirnya dijadikan dan disebut sebagai keyainan dan agama ini ada
sudah ada terjadi perang kepentingan dalam intern kaum masing-masing pemegang keyakinan tersebut
sebelum akhirnya perang kepentingan itu menjadi antar pemeluk keyakinan lain ...


yang kurang disadari adalah
bahwa sebagai makhluk yang paling sempurna 
adalah kita tidak menyadari kesempurnaan kita

kita tidak menyadari bahwa semua Panca Indra adalah Pintu Nafsu
dan Akal adalah Pintu Ego

kita tidak menyadari bahwa dalam melihat sesuatu ada khasanah Makna dan Arti (lahir bathin)
dan kita tidak menyadari bahwa sebagai makhluk kita punya sifat ganda ...



dalam Islam ada 3 Baitullah  ...

dalam Nasrani ada Trinitas ...

dalam Hindu ada Trimurti ...

dalam Budha ada Tridharma ...


bagaimana dalam Islam mengenal 4 nafsu inti

Nasrani menggambarkan itu dengan salibnya

sedangkan orang jawa menggambarkan itu dengan sedulur papat kelimo pancer 
yang akhirnya itu menjadi perhitungan neptu hari

sedangkan dalam Hindu Budha digambarkan dengan adanya Shiwa Wisnu
yang menggambarkan kebaikan dan keburukan


dengan melihat dan memahami hal ini
bukankah seharusnya kita lebih bijak menyikapinya ...


tentunya dalam bertingkah laku akan selalu dalam kerangka 
"Sadar dan Sabar"
karena adanya Sang Maha Pencipta adalah karena 2 faktor itu



sekarang tinggal bagaimana kita instropeksi diri dan evaluasi
mau melihat hidup ini 
dan kehidupan ini dari sisi mana ... ... ???













semoga bermanfaat

salam damai hati selalu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar