Senin, 11 November 2013

TABIR HURUF HIJAIYAH 2 (Ilmu Huruf dan Rahasianya)



Ilmu Huruf dan Rahasianya


ketika huruf hijaiyah tertuang menjadi 28 makhraj
(pengucapan huruf)
dan setiap makhraj merupakan manzilah dari manzilah-manzilah bulan yang jumlahnya juga 28
maka tersusunlah huruf-huruf itu ke dalam susunan abjad

dan huruf-huruf itu terbagi menjadi :

PERTAMA
bertitik dan tidak bertitik
menggambarkan nathiq (bicara) dan Shamit (diam)

KEDUA
mengandung empat unsur,

yaitu :

1.
Unsur Api :
Alif, Haa, Tha, Shad, Mim, Fa, Syin

2.
Unsur Angin :
Ba, Waw, Ya, Nun, Ta, Dha

3.
Unsur Air :
Jim, Za, Kaf, Sin, Qaf, Tsa, Zha

4.
Unsur Tanah :
Ha, Lam, 'Ain, Ra, Kha, Ghain


KETIGA
dari segi kesendirian dan tidaknya

terbagi menjadi :

Muradah

adalah huruf-huruf Muqaththa'ah

(yang terdapat di awal surat dalam Al-Qur'an)
seperti huruf Alif, Kaf dan Dal


Matsani

seperti Dal, Dzal, sampai Fa dan Qaf



Matsalis

seperti Ba sampai Kha

dalam susunan Abatatsa
dari sisi Nuqthali (titik) :
ada yang satu, dua dan tiga



KEEMPAT


Malfuzhi, Masruri dan Malbubi


Malfuzhi
adalah huruf yang dalam pelafazannya/pengucapannya tidak sama antara huruf pertama dan huruf terakhir

( contoh : Alif dan Jim )

Masruri
adalah huruf yang dalam pengucapannya sama antara huruf pertama dan huruf terakhir

( Mim, Nun, dan Wau )

Malbubi
adalah huruf yang pengucapannya terdiri dari dua huruf

Ba, Ta
huruf ini juga disebut huruf 'illiyyah



KELIMA
Mushashalah dan Muwashahalah


Mushashalah
adalah huruf yang hanya bisa disambung dengan huruf sebelumnya

contohnya
Alif, Wau, Dzal, Ra, dan Za dan Dal

Muwashahalah
adalah huruf yang bisa disambung dengan huruf sebelum dan sesudahnya



KEENAM
huruf cahaya dan huruf kegelapan


cahaya adalah
Shat, Ra, A;if, Tha, 'Ain, Lam, Ya, Ha, Qaf, Nun, Mim, Sin, Kaf, Haa
yang semua terlimpah dalam kalimah ....

"jalan Ali benar kita pegang teguh"

dan selain huruf-huruf tersebut adalah huruf kegelapan

coba kita perhatikan nama-nama semuannya didominasi oleh huruf-huruf cahaya kecuali "Al-Wadud"


KETUJUH

huruf Mudghamah (tersembunyi) dan huruf Muzkharah (nampak)

masing-masing berjumlah 14 sama dengan pembagian jumlah Manzilah bulan
yang nampak selalu berada di atas bumi, dan yang tersembunyi selalu berada di bawah bumi

huruf Mudghamah adalah huruf yang bila di awali (Al)
bunyi Al-nya tidak nampak, misalnya Ra dan Dal

huruf Muzkharah adalah huruf yang bila diawali (Al)
bunyi Al-nya nampak
misalnya Ba dan Jim



hukum huruf-huruf tersebut memiliki rahasia yang menakjubkan
misalnya
dalam susunan Abatatsa
Alif merupakan huruf zat Yang Maha Suci
yakni Al-Awwalu wal akhiru

adapun khalifah huruf Alif adalah Ya dan Wau
keduanya termasuk huruf Layyinah dalam menjelaskan semua huruf

sebagaimana wujud Yang Maha Suci adalah sumber dari semua wujud
dan hal ini terkandung dalam doa, misalnya

" wahai Zat yang segala sesuatu terwujud karena keberadaan-Mu "

tak ubahnya kwalitas suara dan perbedaannya terjadi di udara karena ketergantungan gelembung pada sumber gelembung



karena itu kita tidak akan menemukan dua bentuk yang sama dalam semua wujud berdasarkan hukum penampakkan Ahadiyah (hukum Alif dan Ba)
dan penampakkan nama
" Man laysa kamitslihi syay-un "
(Dia yang tidak diserupai oleh segala sesuatu)


demikian juga kita tidak akan mendapatkan dua suara dalam wujud yang sama

sebagaimana ini digambarkan oleh Allah SWT dalam Firmannya :

" diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, dan perbedaan bahasa dan warna kulitmu, sesungguhnya dalam hal itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi semesta alam"
(Ar-Rum : 22)



Allah Yang Maha Mendengar suara ini dan semua suara yang kualitasnya telah terjadi dan akan terjadi di udara,

dengan satu pendengaran yang sifatnya hudhuri dan isyraqi
(pengenalan kita tingkat rasa)
(disarikan dari kitab Syarah Doa Jawsyan Kabir, Sabzawari)


30 kunci huruf hijaiyah yang berada di tubuh manusia
yaitu :

Alif  =  hidung
Ba  =  mata
Ta  =  tempat mata(lubang tempat mata)
Tsa  =  bahu kanan
Jim  =  bahu kiri
Ha  =  tangan kanan
Kha  =  tangan kiri
Dal  =  telapak tangan kanan dan kiri
Dzal  =  kepala dan rambut
Ro  =  rusuk kanan
Zai  =  rusuk kiri
Sin  =  dada kanan
Syin  =  dada kiri
Shod  = pantat kanan
Dhod  =  pantat kiri
Tho  =  hati
Zho  =  gigi
'Ain  =  paha kanan
Ghain  =  paha kiri
Fa  =  betris kanan
Qof  =  betis kiri
Kaf  =  kulit
Lam  =  daging
Mim  =  otak
Nun  =  nur/cahaya
Wau  =  telapak kaki kanan dan kiri
Hha  =  sungsum tulang
LamAlif  =  manusia utuh
Hamzah  =  memenuhi segala
Ya  =  mulut/manusia



afirmasi :
Yaa Allah saya bermohon kunci dengan ................


contoh :
Yaa Allah saya bermohon kunci dengan Alif ........


contoh :

Yaa Allah saya bermohon kunci dengan Hamzah .....





30 (huruf hijaiyah) dipakai untuk membersihkan bagian-bagian tubuh dari hal-hal yang negatif

sehingga tubuh dapat berfungsi normal dan tentunya meningkatkan tingkat kita dalam hal dunia akhirat

















semoga bermanfaat
salam damai hati selalu







Rabu, 06 November 2013

TABIR HURUF HIJAIYAH




dari Husein Bin Ali Bin Abi Thalib as :
seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW

pada saat itu Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib as bersama nabi

Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW :

" apa faedah dari huruf hijaiyah ? "

Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali Bin Abi Thalib as
" Jawablah... "

lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali

" Yaa Allah, lancarkanlah urusan Ali dan bungkam orang yahudi itu "

lalu Ali berkata :

" tidak ada satu huruf-pun keculai semua bersumber pada nama-nama Allah SWT ... "



kemudian Ali berkata :

adapun Alif 
artinya tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Kokoh

adapun Ba
artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya

adapun Ta
artinya Yang Maha Menerima Taubat dari seluruh hamba-Nya

adapun Tsa
artinya Yang Mengokohkan semua makhluk
Dia lah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia

adapun Jim
artinya
keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-Nya

adapun Ha
artinya
Al-Haq
Maha Hidup dan Penyayang

adapun Kha
artinya
Maha Mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya

Dal
artinya 
pemberi balasan pada hari kiamat

Dzal
artinya
pemilik segala keagungan dan kemuliaan

Ra
artinya 
lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya

Zay
artinya
hiasan penghambaan

Sin
artinya
Maha Mendengar dan Melihat

Syin
artinya 
yang disyukuti oleh hamba-hamba-Nya

Shad
artinya
Maha Benar dalam setiap janji-Nya

Dhad
artinya
yang memberi mudharat dan manfaat

Tha
artinya
yang Suci dan Mensucikan

DZHA
artinya
Yang Maha Nampak dan Menampakkan seluruh tanda-tanda

'Ain
artinya
Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya

Ghain
artinya 
tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya

Fa
artinya
 yang menumbuhkan biji-bijian dan  tumbuhan

Qaf
artinya Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya

Kaf
artinya
Yang Maha Mencukupkan 
yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya
Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan

Lam
artinya Maha Lembut terhadap hamba-hamba Nya

Mim
artinya 
pemilik semua kerajaan

Nun
artinya
cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya Arasy-Nya

Wau
artinya
satu, esa
tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakkan

Ho
artinya
memberi petunjuk bagi mahkluk-Nya

Lam Alif
artinya
tidak ada Tuhan selain Allah
satu-satunya dengan T1ada sekutu bagi-Nya

Ya 
artinya
tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya




Rasulullah lalu berkata

" inilah perkataan dari orang yang telah diridhoi Allah dari semua makhluk-Nya. "

mendengar perkataan itu maka Yahudi itu masuk Islam


dari Ibrahim bin Khattab, dari AHmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota Ad Dainur,
dari Faraf bin As Saib, dari Maimun bin Mahram, dari Ibnu Abbas dan sanadnya Rasulullah SAW, 
ia berkata :

segala sesuatu ada penjelasan (tafsir)nya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya "






















semoga bermanfaat

salam damai hati selalu





Selasa, 05 November 2013

LAUT DAN ASIN




pertanyaan :

kenapa ikan tidak asin selama hidup di laut ?



asinnya ikan itu bilamana direndam dengan garam
kenapa ikan tidak asin bilamana berada di dalam lautan asin ?



pelajaran ini adalah suatu pelajaran dan satu kiasan yang teramat besar bagi kita dalam mengenal diri dan mengenal Allah Ta'ala

Allah jadikan sedemikian rupa adalah semata-mata untuk pelajaran bagi kita dalam arti mengenal diri dan mengenal Allah

bagi mereka yang berpandangan jauh
akan dapat mengambil iktibar melaluinya


ikan tidak asin selama waktu berada didalam lautan
sebabnya adalah karena
" ikan belum mati "


karena ikan belum mati 
dan karena ikan masih hidup lah sebabnya ikan itu tidak asin selama berada didalam lautan asin


setelah mati dan setelah berpisahnya nyawa dari jasad ikan
barulah ikan bisa asin dan barulah ikan akan menjadi asin bilamana berada didalam lautan



persoalannya
apakah hubungan nyawa dengan asin ?

yang menerima asin itu adalah jasad dan bukan nyawa
nyawa tidak akan terkena asin

tetapi kenapa bilamana ikan masih bernyawa jasadnya tidak boleh menerima asin?

bilamana ikan sudah mati
dan setelah nyawa bercerai dari jasad
barulah tubuh ikan itu bisa menerima asin ...

kenapa ...?

yang berendam didalam lautan asin itu adalah jasad ikan
bukannya nyawa ikan

kenapa ikan tidak bisa menerima asin bilamana adanya nyawa ?

tubuh ikan hanya bisa menerima asin setelah ke T1ada an nyawa



cobalah lihat bagaimana ikan yang sudah mati
pastinya akan terasa asin

iktibar atau pelajaran "mati" yang dapat kita kutip dari kiasan ikan dengan garam itu ;sebenarnya adalah salahsatu cara pelajaran kita mengenal Allah


kenapa ikan tidak bisa menerima asin ?

persoalan ikan tidak bisa menerima asin adalah sama dengan persoalan kenapa kita tidak boleh mengenal Allah

barangsiapa tau kenapa ikan tidak bisa menerima asin
mereka akan tau kenapa kita tidak bisa mengenal Allah


ikan tidak bisa menerima asin adalah karena ikan belum sampai kepada tahap "mati"
begitu juga dengan kita
diri kita tidak bisa sampai kepada tahap mengenal Allah adalah karena diri kita belum sampai kepada tahap mati


bilamana kita telah sampai kepada tahap mematikan diri sebelum kita mati
disitulah nantinya kita akan dapat sampai kepada tahap mengenal Allah Ta'ala

sebab kita tidak bisa sampai kepada tahap mengenal Allah itu adalah karena kita belum lagi sampai kepada tahap mematikan diri

sesudah sampainya kita kepada tahap 
mematikan diri sebelum datangnya kematian dengan sebenar-benarnya sampai 
barulah bisa kita mengenal Allah Ta'ala dengan sebenar-benarnya kenal


setelah ikan sudah sampai kepada tahap mati
maka akan sampailah sifat asin kepada jasad ikan

begitu juga kiasannya dengan diri kita
bilamana sampainya kita kepada tahap 
Al mutukablaan tamautu
(mematikan kiri sebelum mati)
barulah kita akan sampai kepada tahap mengenal Allah Ta'ala


barangsiapa berhajatan atau bercita-cita untuk sampai kepada tahap mengenal Allah Ta'ala
seharus dan semestinya terlebih dahulu melalui proses mematikan diri sebelum mati


sebab tidak sampai kita kepada tahap mengenal Allah itu
adalah karena tidak berusahanya kita untuk sampai kepada tahap memaatikan diri

setelah sampai kita akan dapat sampai kepada tahap ilmu mati sebelum mati
barulah kita akan sampai kepada tahap mengenal Allah dengan sebenar-benarnya kenal




sesudah matinya ikan 
barulah bisa menerima asin
sebegitu juga demikian dengan diri kita
ssesudah diri kita mati sebelum mati
barulah Allah itu akan dapat menghampiri, mendampingi,
menyelubungi serta meliputi diri kita

dari situlah kita akan dapat mengenal Allah dengan nyata
kita akan sampai kepada tahap mengenal Allah dengan nyata setelah kita mengenal arti mati dengan sesunggunhya


untuk mengenal Allah itu 
marilah kita umpamakan diri kita seumpama garam
dan mengenal Allah itu seumpama asin
anggaplah diri kita ini garam

dikiaskan kita hendak membinasakan sifat garam kedalam asin

campakkan garam kedalam laut
setelah garam kembali kedalam laut
maka akan hilanglah sifat garam
setelah hilangnya sifat garam
maka kekallah ia dalam sifat asinnya
begitu juga dengan diri kita



barang siapa baerniat atau berhajatan untuk mengenal diri
(membinasakan diri)

seumpama kiasan kita campakkan garam kedalam laut
setelah garam dipulangkan kembali kedalam lautan
yang nyata hanyalah asin
begitu juga dengan diri kita

maka ketika nawaitu kita untuk mengenal diri
campakkanlah diri kedalam lautan wajah Allah

sifat garam atau sifat diri kita sebenarnya tidak ada
tidak wujud tidak maujud
yang ada, yang wujud, yang ujud dan yang maujud itu hanyalah asin



mari kita ambil segenggam garam
dan genggamlah dan setelahnya masukkan garam itu kedalam segelas air
coba kita larutkan garam yang ada didalam gelas tersebut
maka hilanglah garam itu
maka garam tidak lagi dipanggil garam
melainkan dipanggil ia dengan panggilan asin


demikianlah dengan diri kita
karena kita "bersifat" itulah makanya kita panggil "diri"

coba kita hilangkan sifat diri
kita bayangkan diri kita itu mati
setelah mati dan setelah ditanam kedalam tanah
dimanakah yanga dikatakan diri ?


sebenarnya diri kita tidak ada
sebenar-benrnya diri kita itu tidak ada

adanya sifat diri kita itu hanyalah sekedar "ber-sifat" sebagaimana sifat garam

lalu kenapa kita masih meng-aku yanag kita itu ada ?

sekiranya sifat garam tidak ada
maka sifat kita juga tidak ada

kembalikan garam kelautan
dan kembalikan diri kita kedalam sifat-sifat Allah... Allah... Allah...



















semoga bermanfaat
salam damai hati selalu