Senin, 02 September 2013

JATI DIRI MANUSIA




manusia diciptakan dari cahaya
di isi dengan cahaya
dibungkus dengan cahaya
dikuatkan dengan cahaya
serta di tempatkan di sumber cahaya

manusia berasal dari Cahaya-Nya Cahaya Maha Cahaya
Allah adalah Cahaya Maha Cahaya
petunjuk Nya adalah Cahaya
Kalam Nya adalah Cahaya
Allah memberikan Cahaya Nya pada siapa saja yang Ia kehendaki di antara hamba Nya



semua makhluk diciptakan tak ubahnya seperti garam di laut

Nama-Wujud-Sifat-Gerak-Ilmu-semuanya, bukan garam melainkan laut itu sendiri

INNI RABBAKA AHAD

Sesungguhnya Tuhanmu meliputi segala manusia
(QS Al Israa' : 66)




ketahuilah bahwasannya masterplace ciptaan Allah adalah manusia

Al-Qur'an, Islam, Syurga-Neraka, langit-bumi, Malaikat-iblis, jindan seluruh makhluk lain adalah komponennya

manusia adalah sebaik-baik ciptaan

LAQAD KHALAQNAA AL INSAANA FII AHSANI TAQWIIMIN

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(QS, At Tiin : 4 )


dan kepada manusia, Allah sendirilah yang meniupkan Ruh-Nya

FA-IDZAASAWWAYTUHU WANAFAKHTU FII MIN RUUHII

Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Ruh-Ku
(QS, Shaad : 72 )




dalam tiap diri manusia itu ada sebuah lawan yang beraneka sifatnya

sehingga apabila Al-Qur'an mengatakan

YA AYYUHALLADZINA AMANUU,
YA AYYUHAL KAFIRUN, 
YA AYYUHAL MUNAFIQUN, 
MUSYRIKIN, 
NASITORO, atau
YAHUDA

itu semua menyebut diri kita sendiri

bukan kita yang beriman, orang lain lalu di kafirkan,
orang lain di munafikkan

bukan kita yang muslim
kemudian orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita di yahudikan atau di kristenkan




manusia belum tentu konstan berlaku sebagai manusia
bisa juga pada momentum tertentu,  
pada kondisi psikologis tertentu, 
pada situasi perhubungan sosial tertentu, 
pada peristiwa tertentu , 
manusia berlaku sebagai monster, kanibal, hewan, setan atau bahkan iblis




iblis berasal dari segitiga mermuda 
apakah segitiga bermuda ?
dimana segitiga bermuda ?

segitiga bermuda adalah nafsu manusia
yaitu
Nafsu Amarah, Nafsu Lauwamah, dan Nafsu Mulhimah

karena ketiga nafsu itu berada dihati manusia
sungguh berhati-hatilah engkau darinya ...


cukuplah Allah sebagai Tuan Rumah (hati) mu
dan Muhammad sebagai penjaga pintunya




dalam keadaan sakratul maut,
si Fulan tiba-tiba merasa dirinya berada didepan sebuah pintu gerbang langit
dan diketuknya gerbang langit

terjadilah dialog singkat antara si Fulan yang sedang menghadapi sakratul maut dengan si penjaga gerbang langit ...


"siapa disitu ?", ada suara dari dalam,

lalu si fulan menjawab "saya tuan"

"siapa kamu ?" ... "fulan tuan"

"apakah itu namamu ?" ... "benar tuan"

"aku tak bertanya namamu, aku bertanya siapa kamu ?"

"saya fulan bin fulan"

"aku tak bertanya kamu anak siapa, aku bertanya siapa kamu?"

"saya seorang pejuang"

"aku tak menanyakan pekerjaanmu, aku bertanya siapa kamu ?"

"saya seorang muslim, pengikut Rasulullah Saw"

"aku tak menanyakan agamamu, aku bertanya siapa kamu ?"

"saya ini manusia, saya setiap hari sholat lima waktu dan saya suka kasih sedekah, setiap ramadhan saya juga puasa dan bayar zakat"

"aku tak menanyakan jenismu, atau perbuatanmu, aku bertanya siapa kamu?"

.........



fulan tidak bisa menjawab
ia berbalik dari pintu gerbang langit
gagal masuk ke dalamnya karena tidak mengenal siapa dirinya



ada kalimat yang agung yang mengatakan :

"barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya"

MAN ARAFA NAFSAHU FA QAD ARAFA RABBAHU




tidak ada sejentik ruangan dalam hati manusia yang tidak di isi oleh kekuasaan Allah

walaupun sejentik itu berupa kekafiran terhadap Allah sendiri {1}

" Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan {2}


{1}
sifat kafir dan mukmin yang ada didalam hati semua manusia adalah kekuasaan Allah

{2}
QS Al Qashash : 69,
demikian juga terdapat di QS, An Naml : 74




" Dan Kami tumpukkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas, yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari zikir terhadap tanda-tanda kebesaran Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar "
( Al Kahfi,  : 100-101 )


tahukah engkau siapa yang disebut kafir ?

kafir bukanlah orang yang berbeda agama (diluar islam),
tetapi kafir {1} adalah siapa saja {2}, termasuk orang yang muslim
sekalipun yang mata dan telinga qalbu di dalam dadanya tidak berfungsi

FA INNAHAA LAA FA'MAA ALQULUUBU ALLATII FII ALSHSHUDUURI

Karna sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
tetapi yang buta ialah hati yang didalam dada {3}



kekafiran dan keimanan bisa menimpa qalbu semua orang
ibarat bumi tertimpa malam

ada permukaan bumi yang lebih panjang malam daripada siang
dan ada permukaan bumi yang lebih panjang siang daripada malam



sesungguhnya yang demikian 
terdapat ayat-ayat Allah 
bagi mereka yang mau menggunakan pikiran ....




{1}
asal kata "KAFIR" atau "kufur" adalah "kafara" yang artinya tertutup

{2}
prediksi kafir bisa menimpa siapa saja dan kapan saja
walaupun seorang telah melakukan amal ibadah
bukan berarti suatu saat ia tidak tertimpa ke kafir an

{3}
QS, Al Hajj : 46














semoga bermanfaat
salam damai hati selalu